[Light Novel] Maoyuu Maou Yuusha Vol 1 - Chapter 1 Bahasa Indonesia

[Light Novel] Maoyuu Maou Yuusha Vol 1 - Chapter 1 Bahasa Indonesia
[Light Novel] Maoyuu Maou Yuusha Vol 1 - Chapter 1 Bahasa Indonesia
Chapter 1

Lonceng terdengar di kejauhan.

Hero: "..."

Angin berhembus.

Hero: "Ini adalah ... Tempat dimana? Dimana Raja Iblis berada !?"

Angin berhembus.

Hero: "Kastil Raja Iblis memang besar, tapi tak ada penjaga maupun sistem peringatan. Mungkinkah perangkap ... Yah bila memang ada banyak perangkap. Aku hanya perlu melewatinya ... Yah dan aku tidak akan menyesalinya ..."

Angin berhembus.

Raja Iblis: "Selamat siang."

Hero: "Apa?"

Raja Iblis: "Selamat siang, Hero."

Hero: "Si- Siapa kau ?!"

Raja Iblis: "Raja Iblis ....Oh? Kau tidak tahu ...?"

Hero: "Me- Me- Mengapa Raja Iblis wanita ?!"

Angin berhembus.

Raja Iblis: "Jangan bilang seperti itu. Itu hanyalah sebuah tradisi, aku tak bisa menolaknya."

Hero: "Sialan. Ini pasti taktik untuk menjatuhkanku. Benar bukan?! Keluarlah, Raja Iblis sebenarnya!"

Raja Iblis: "Hey Hey. Akulah Raja Iblis sebenarnya. Yang sesungguhnya. Raja Iblis ke empatpuluh tiga, juga dikenal sebagai 'Ruby Eye'."

Hero: "Hemph."

Raja Iblis: "Mengapa kau tidak percaya kepadaku? Lihat aku juga punya segel tanda disini juga ..."

Hero: "Jangan tunjukkan dadamu ?!"

Raja Iblis: "Tidak, lihat. Disini ada buktinya."

Hero: "Diam. Jangan berpikir kau dapat menggodaku."

Raja Iblis: "Aku bahkan belum melakukan apapun ..."

Angin benar-benar berhembus.

Hero: "Sialan. Ini jauh lebih buruk dari perangkap apapun. Aku memutuskan untuk mengalahkan Raja Iblis. Ini memang benar. Aku membuat keputusan yang tepat! Aku pergi untuk mengalahkan orang ini."

Hero: "Raja Iblis! Menyerahlah!"

Raja Iblis: "Baiklah, mari kita mulai lagi dari awal. -Selamat sore"

Hero: "Ugh... Kenapa aku merasa begitu lelah?"

Raja Iblis: "Hmm. Itu respon yang buruk. Oke, mari kita coba ini ... Bagaimana dengan Forest?"

Hero: "Forest?"

Raja Iblis: "Aku menunggumu untuk waktu yang sangat lama. Sangat lama, hingga akhirnya Hero muncul. Kau mungkin tidak dapat membayangkan berapa lama aku sudah menunggu. Aku sangat berharap dapat melakukan percakapan ini denganmu."

Hero: "Eh...?"

Raja Iblis: "Agak menyedihkan kita tidak dapat saling bertukar salam. Tapi setelah bagaimana yang terjadi, kita tidak punya pilihan. -Baiklah kalau begitu. Mari kita naikan tirai. Arc pertama dari Legenda dari Sang Hero dan Aku... Atau yang yang terakhir. Hero, disini lah akhirnya, rahasia yang kusimpan dalam diriku untuk waktu yang lama."

Hero: "Ap... Apa yang kau katakan, Raja Iblis!"

Raja Iblis: "Jadilah milikku, Hero."

Hero: "Aku menolak!"

Angin berhembus.

Raja Iblis: "Tidak bisakah?"

Hero: "Jangan bodoh! Kau pikir sudah berapa banyak negara yang kau hancurkan ?!"

Raja Iblis: "Apakah ini tentang Kerajaan Forest?"

Hero: "Langit menjadi hitam, orang-orang jatuh dalam kemiskinan ..."

Raja Iblis: "Bukankah mereka yang menimbulkan ini pada diri mereka sendiri dengan mengubah hutan menjadi arang dan menimbulkan polusi?"
(Note: Polusi - Dalam proses industri berat, berbagai kontaminasi produk yang dibuat dapat membahayakan manusia. Bahkan di abad pertengahan, ada banyak kasus residu yang mengalir di sungai-sungai dan membawa penyakit pada orang.)

Hero: "Polusi...?"

Raja Iblis: "Ah, Ohh ... Kau tidak tahu ya."

Hero: "Jangan berbohong padaku! Mentri dari Kerajaan Tin telah dirasuki, kau mengatakan bahwa itu bukanlah pekerjaan setan ?!"

Raja Iblis: "Bukankah dia hanya mesum, Mentri serakah yang menggelapkan sumber daya negara dan berusaha untuk membuat harem besar putri? Ketika ia ditangkap ia mengatakan pikirannya sedang dikendalikan oleh setan; sepertinya hanya kebisan buruk dari manusia yang buruk."

Hero: "Aku tidak bisa memaafkan ... Kebohongan ini ..."

Raja Iblis: "Aku tidak berbohong."

Hero: "Lalu bagaimana tentang perang dengan Kerajaan Selatan ?! Aku telah melihat ratusan manusia yang dibantai dengan mata kepalaku sendiri."

Raja Iblis: "Dan?"

Hero: "Apa? Bagaimana aku dapat memaafkan Raja Iblis yang merampas tanah manusia!"

Raja Iblis: "Kita tampaknya memiliki pemahaman yang berbeda tentang siapa menyerang siapa. Ada beberapa poin bagus disini juga ... Yah, memang benar bahwa sekarang kita sedang berperang."

Hero: "Kau jahat."

Raja Iblis: "Kau bisa mengatakan aku jahat. -Tentu saja, setelah kau membunuhku, kau akan membantu pembantaian Bangsawan Kerajaan Selatan, bukan?"

Hero: "Apa? Kulah satu-satunya yang jahat."

Raja Iblis: "Bagaimana dengan semua manusia yang telah membunuh setan? Yang memutuskan bahwa setan jahat dan manusia baik?"

Hero: "..."

Raja Iblis: "Bukankah lebih baik jika kau sebagai Hero hanya dapat mengatakan, 'Akulah Hukum!', atau 'Akulah Tuhan!', atau mungkin saja 'Akulah Gundam!'"

Hero: "Diam!"

Raja Iblis: "Aku benar-benar menyukaimu, Hero, jadi kita hentikan saja disini."

Hero: "Jangan katakan kau menyukaiku."

Raja Iblis: "Lihatlah data ini."

Hero: "Apa ini, ini ... Bukankah ini Vellum? Ini tipis, putih, dan halus ..."
(Note: Vellum - Kulit hewan (terutama domba) yang dapat digunakan sebagai media menulis. Tegasnya Vellum bukanlah kertas. Benda ini dapat dilipat dan menyebabkan dihargai sangat tinggi.)

Raja Iblis: "Itu Kertas cetakan. Tapi itu tidak penting, apa yang tertulis diatasnya-lah yang penting."
(Note: Printing paper/Kertas cetakan - Kertas yang dicipatakan pada abad ke-2 SM di Cina dan dibawa ke Eropa sekita abad ke-12 M. Dibandingkan dengan Vellum dan Papirus, kertas ini lebih tipis, bisa dilipat, dan ditekuk untuk disimpan.)

Hero: "... Ledakan dalam Demand... Employment? Curve? Tren Konsumsi... Rasio Ekonomi Ketergantungan?"

Raja Iblis: "

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

3 komentar

komentar